'Kau akan segera pergi ke rumah Bibimu sementara Ayahmu datang kemari untuk berbincang, kau ingat itu.'
Dan dengan tiba-tiba, suara Tuan Ghostzy Ghostle yang sekarang ini begitu sangat menggema dan juga menggaung seperti bermmil-mil jarak jauhnya, membuat Nona Elleanyka yang sedang setengah menyeruput secangkir tehnya yang begitu enak, harum dan hangat itu pun kemudian segera berkata sebelum ia tersedak karena begitu sangat terkejut. "Ouh! Terimakasih atas kerja keras dan nyatamu ketika kau mengingatkan aku akan acara itu, tapi mengingaaaaatt...." ucapan Nona Elleanyka pun kemudian segera tergantung dan menggantung dan juga membuat Tuan Ghostle menjadi tertarik mundur ke belakang ketika kursi di meja makan Dapur ditarik mundur oleh Tuan James yang sangat senang kelihatannya.
"Kau berbicara dengan siapa barusan, Putriku tersayang?" ucap Tuan James Smith dengan begitu sangat luar biasa tersenyum senang.
Dan mengetahui hal tersebut diketahui oleh Tuan James Smith yang begitu sangat luar biasa memabuat Putrinya juga terkejut samar-samar ia merasakan kehadiran Tuan Ghostle yang sekarang berada di belakangnya dengan gumaman dan juga sedikit cengiran yang mungkin saja menyeringai karena kesal dan menahan amarahnya yang terasa berat dan membuat Nona Elleanyka semakin merasakan kedinginan yang begitu sangat luar biasa namun anehnya hal itu tidak membuatnya menggigil secara nyata.
"Ooh, itu, aku bicara ketika Teh yang aku buat begitu sangat panas mengenai lidahku yang sedikit beku karena diluaran tadi, ayahku tersayang dan ya apakah kita akan segera pergi ke acara Bibi kalau mengingat akan ada Badai Salju malam ini?" tanya Nona Elleanyka James Smith yang begitu sangat luar biasa membuat Sang Ayah tersenyum berkali-kali lagi kepada Nona Elle yang sekarang menunggui jawaban dari Sang Ayah tersayang.
"Hmmm," gumam Sang Ayah dengan begitu sangat mempertimbangkan hal yang sedang akan mereka bicarakan dan akan mereka lakukan sebagai tindakan yang tepat dan atau bijak. "Bagaimana menurutmu, Sayangku Elle?" ucap Tuan james dengan bibir berkerut marut seperti keningnya ketika ekspresi heran tengah menyapanya di tengah-tengah ketika ia memahami sesuatu dan atau dengan begitu tiba-tiba.
Dan, Nona Elleanyka yang begitu sangat luar biasa tampak berpikir keras dan juga begitu mempertimbangkan kebijakannya sendiri itupun kemudian segera berkata kepada Hantu yang sedang memandanginya dengan tatapan heran dan juga bertanya-tanya tentang apa yang akan Gadis itu putuskan.
'Apa?' katanya kepada Nona Elle di dalam lini masanya yang begitu sangat dingin dan bersedih seperti Saddest di film Animasi Inside Out kegemarannya itu.
'Apa yang harus kita laklukan sekarang ini? Coba cetuskan idemu aku ingin tahu kebijakanmu.' katanya pada Mister Ghostzy Ghostle yang begitu sangat cemberut dan mengeluarkan ekspresi bekunya dengan begitu lantang karena Gadis itu membuatnya juga gusar.
Lantas, ketika Gadis yang dijagainya sedang berada di dalam dilema yang cukup membuat Ayah dan putri itu hanya tersenyum miring dan bertanya-tanya berangkat ataukah tidak.
Dan pada akhirnya. 'Beritahu Ayahmu saja kalau kita akan berangkat besok paginya.' ucap Tuan Ghostle Petter si Ghostzy yang begitu baik dan juga penuh dengan persahabatan yang begitu mulia baik dan juga benar.
Dan hal tersebut adalah hal begitu sangat Adil dan juga sangat bijaksana.
'Wah-wah yayaya, itu adalah ide yang bagus dan juga mengagumkan.' Ucap Nona Elleanyka James Smith yang begitu sangat senang dan merasa sedikit ringan ketika Tuan Petter yang baik dan juga sangat spesial di dalam lini masanya benar-benar sangat menagagumkan dan juga begitu sangat membuat semua yang sedang didiskusikan menjadi begitu ringan.
Seringan kapas yang begitu putih,polos dan tak berdosa.
"Bagimana kalau kita pergi besok paginya ketika dn kurasa, Badai Salju sudah memperlihatkan geliatnya, Ayahku, lihat saja di luar semakin mendung dan gelap dan hawa juga terasa begitu sangat dingin," jelasnya begitu panjang lebar dan tanpa kelitan yang begitu sungguh sangat berarti. Dilihatnya kembali ekspresi Ayahnya yang begitu sangat mendengarkan jawaban dan lantas mengangguk dengan begitu sangat luar biasa menyetujui apa yang dipertimbangkan oleh Sang Putri tersayang.
Lantas, pada Sang Putri kesayangan, Pria yang sudah berumur senja itupun kemudian segera berkata. "Baiklah kalau itu yang harus kita lakukan dan sepertinya, aku akan menelepon Bibimu untuk mengabarkan hal ini dan kau naiklah saja ke atas, dan beristirahatlah, Elle sayang," ujar Sang Ayah ketika ia tahu siapa yang ada di ujung suara Mister James yang sekarang ini tersenyum dengan penuh lebar.
'Ooohh, jadi kau Mister bau ketek yang sekarang sedang mengganggu Ayahku?' ujarnya Gadis itu dengan kekesalan yang sedikit tertahan dan juga ingin sekali segera berteriak. 'KELUAAARRR KAU DARI RUMAHKU DAN JANGAN MEMBUAT EKOR DIUJUNG SUARA TAMPAN AYAHKU!!!'. ucap Nona Elleanyka James Smith yang terdengar hanya di lini masa dirinya dan Juga Mister Ghostzy Ghostle Petter yang baik dan juga begitu menyenangkan karena Hantu yang baik itu menjagainya dari apa yang memang harus dijaga.
'Sepertinya kau sangat menikmati suasana dan peristiwa ini, Mister Petter?' lantas, perkataan Nona Elleanyka James Smith pun menjadi begitu saja membuatnya tercenung dan langsung tertuju pada seraut wajah dengan mata yang begitu sangat menyipit karena ia begitu tampak sangat terkejut ketika ditanya demikian.
'Hahaha.' hanya itu reaksi Tuan Petter ketika ia sangat terkejut dan takjub ketika mendengarkan sesi pengusiran kepada salah satu penghuni tak kasat mata yang selalu betah menghuni lini masa Nona Elleanyka James Smith yang begitu tampak sangat berkonsentrasi dan berakting diantara kedua Lini Masanya yang begitu sangat menginspirasi kerja dan karyanya.
Serasa dan juga,
Begitu nyata atau malah....
Hihi, keduanya?!
"Bagaimana, Elle sayang? Aku akan menelepon Bibimu sekarang," ucapan Sang Ayah tersayang pun menjadi membuatnya menjadi begitu benar-benar tersadar jika ia masih bersama Ayahnya sedang memperbincangkan sesuatu yang penting di Dapur mereka yang cukup terang benderang saat Badai hendak datang di Malam yang begitu sangat dingin dan juga begitu sepi ini.
Elle yang tahu betul bagaimana hal ini harus segera ditanggapi sebelum ada hantu lainnya lagi yang begitu sangat hobi untuk mendurhakainya itu pun kemudian segera menjawab dan segera bersiap bergegas ke Kamarnya sembari meletakkan Cangkir teh Favoritnya itu ke dalam tempat cuci piringnya yang begitu sangat nyaman dan juga bersih serta hygienis.
"Yayyyaaa, Ayah, teleponlah Bibi Elena sekarang dan aku akan segera ke atas ke Kamarku untuk beristirahat agar besok kita tidak terlambat dan mengecewakan Bibi Elena yang mungkin, sekarang ia sedang menunggu-nunggu kedatangan kita," tukas Nona Elleanyka James Smith yang sekarang ini begitu sangat bergegas keluar dari Ruang Dapur dan kemudian berjalan cepat ke koridor antara ruang tamu dan juga Ruang keluarga sekaligus Dapur bersih di Kediaman mereka yang begitu sangat nyaman.
"Yayya, tentu saja begitu, sayang. Selamat malam dan selamat beruistirahat dan sampai jumpa esok pagi ketika sarapan singkat di pagi hari kita," kata Tuan James dengan menghampiri meja Telepon yang ada di dekat Dapur dan kemudian dengan segera memencet tombol demi tombol interlokal dari wanita paruh baya yang merupakan adiknya yang tinggal di Kota sebelah tersebut.
'Haha.' ucap seseorang tertawa-tawa dengan begitu menggema dan juga membuatnya seperti sedang berada di dalam lini masanya kembali yang begitu aman dan tenang.
'Kau boleh berkata sesukamu sekarang, omong-omong Mister Petter yang baik dan penuh dengan kejutan yang mengagumkan.' ucap Nona Elleanyka James Smith yang sedang berlalu melenggangkan satu-satu langkah gemulai kakinya yang ramping menaiki setiap anak tangga demi anak tangga kayu parket yang begitu dingin meski dilapisi sebuah duabuah pelapis yang empuk.
'Hahahaha.' Suara tawa Mister Petter Ghostzy Ghostle yang sekarang ini begitu semilir dingin membuat bulu kuduk Nona Elleanyka James Smith yang hendak mencapai selasar tangga menuju Kamarnya yang berada di tengah ruangan lantai dua kediaman mereka itu pun kemudian menjadi menghela napas luar biasa sangat menahan sebal bukan kepalang karena tawa garing dan juga mengesalkan milik Tuan Petter membuatnya begitu tampak sangat menyebalkan.
'Apa kau tetap akan ikut bersamaku masuk ke Kamar tidurku dan melihatku berganti pakaian?'. Ucap Nona Elleanyka James Smith yang begitu tampak menyipitkan mata dan juga mengerutkan kening dengan begitu sangat bertanya-tanya penuh dengan penasaran di depan Pintu Kamar tidurnya yang tertata rapi dan juga begitu nyaman dan bersih berpendar hangat.
'Oooo, yaya, aku lupa dan baiklah kau masuk saja dulu ke Kamar Tidurmu untuk berganti pakaian dan aku akan masuk lagi ke Kamarmu untuk menjagaimu dan kita akan berbincang sampai matahri terbit di pagi hari.' Begitu imajinasi Mister Ghostzy Ghostle Petter yang begitu sangat senang sekali dan juga begitu tampak lebih antusias dari biasanya dan dari sebelum-sebelumnya.
'Baiklah akan aku ingat hal itu dan terimakasih atas perhatiannya, Mister Petter yang baik dan juga sangat perhatian.' ujar Nona Elleanyka yang sedang memutar kenop pintu kamar dengan kunci kamarnya miliknya dan kemudian mendorong masuk Pintu Kamarnya agar terbuka sedikit untuk dirinya sendiri agar bisa memasuki Kamar tidurnya yang begitu sangat temaram hangat berpendar nyaman dan rapi.
'Dan, aku pun harus menunggu cukup lama.'
'Sepuluh ataui lima belas menit.' kata Nona Elleanyka dengan pintu tertutupnya dari dalam kamar. 'Aku bisa mendengar geliat semangat gedumelmu itu, Tuan Petter yang baik dan bijaksana.' ucap Sang Nona sedikit berteriak di dalam lini masanya.
'Ahahaa, kau pun tahu betul bukan akan hal itu, Ehehehe.' jawab Tuan Petter hantu yang baik bijaknya bukan mainan dan bukan kepalang tanggung. 'Lagi pula agar bisa memantaumu dengan begitu jeli dan jitu , ketika kau di dalam kamar agar hantu-hantu penghuni lini masamu tak mengusik keberadaanmu di dalam kamar.' Jelasnya.
'Wah, suatu tindakan yang begitu Bijaksana begitu, Tuan . Petter yang baik dan bijaksana.' seloroh Gadis itu sembari mengenakan sweeter kesayangannya yang tebal dan hangat diatas celana Olahraganya yang begitu nyaman dan juga lembut sekaligus wangi.
'Yah, begitu juga dengan Acara itu.' ceritanya kepada Sang Nona yang dijagainya.
'Wahahaahaaa, apakah itu Tuan Petter yang begitu suka tampak hadir di setiap Acara yang aku kunjungi?'.
'Aku suka acara amal.'
'Kenapa bisa begitu.'
'Karena aku ingin semuanya bebas dari hal-hal yang masih membuat ganjalan dan itu membuat terganjal.' Jelasnya bercerita.
'Yaya, setaip akhir tahun, Bibiku selalu suka mengadakan Acara Amal dan santunan meskipun hanya acara kecil.'
'Itu tetap mengagumkan, Nona Elle tersayang.'
'Haha, manis sekali sikapmu itu, Tuan Petter.
'Yaya, kau pun tahu kau lebih manis dari hal itu.'
'Ya, tentu saja harus begitu dan terimakasih setulus hati atas penjagaanmu, Tuan Petter yang baik.'
'Ya, tidurlah saja kalu begitu.'
'Begitukah?'
'Ya, sampai pagi,'
'Oke baiklah kalau itu baiknya.'
'Ya.'
'Selamat menjaga.'
'Selamat beristirahat.