Di rumah pak kepala desa,
Di halaman depan rumah pak kepala desa..
"Mangga cah ayu"
(Yuk anak cantik), kata mbok Surip.
"Nggih mbok Surip"
(Ya mbok Surip), sambung Titah.
"Dik Titah", kata Kamil.
"Nggih mas Kamil"
(Ya mas Kamil), sambung Titah.
"Yuk masuk ke dalam", kata Kamil lagi.
"Inggih mas, mangga mlebet"
(Iya mas, yuk masuk), sambung Titah lagi.
"Dik titah bersama kaliyan dokter punika iseh, mboten saged kawula biarkan, kawula mboten saged memiliki dik Titah, mila dokter punika mboten badhe saged teng miliki priyantun benten"
(Dik Titah bersama dengan dokter itu lagi, tidak bisa saya biarkan, saya tidak bisa memiliki dik Titah, maka dokter itu tidak akan bisa di miliki orang lain), kata Kevin.
"Vin, benjing kita saged beraksi menjalankan rencana kita ?"
(Vin, kapan kita bisa beraksi menjalankan rencana kita ?), tanya Guntur.
"Dinten menika, saksampune Titah mlebet dhateng lebet kamar kagem berdandan"
(Hari ini, setelah Titah masuk ke dalam kamar untuk berdandan), jawab Kevin.
"Eta tangtos Kevin sarta baturna, abdi henteu kenging balangah sedikitpun kanggo ngajagi Titah"
(Itu pasti Kevin dan temannya, saya tidak boleh lengah sedikitpun untuk menjaga Titah), kata Kamil di dalam hati.
"Kawula kedah mengatur rencana iseh, kawula kedah mengalihkan perhatian dokter punika kersanipun dik Titah saged kawula culik"
(Saya harus mengatur rencana lagi, saya harus mengalihkan perhatian dokter itu agar dik Titah bisa saya culik), kata Kevin di dalam hati.
Di kamar tamu..
"Mbok bantu saya ya mbok", kata Titah.
"Nggih cah ayu"
(Ya anak cantik), sambung mbok Surip.
Di luar kamar tamu..
"Abdi kedah ngajagi Titah di dieu"
(Saya harus menjaga Titah di sini), kata Kamil di dalam hati.
"Tengga..!!"
(Tunggu..!!), seru Kevin.
"Ana apa vin ?"
(Ada apa vin ?), tanya Andika.
"Mriksa punika wonten sinten teng ngajeng kamar tamu ?"
(Lihat itu ada siapa di depan kamar tamu ?), tanya Kevin.
"Wonten dokter punika vin"
(Ada dokter itu vin), jawab Guntur.
"Kita kedah mengalihkan perhatian ne rumiyen enggal saksampune punika kita culik Titah"
(Kita harus mengalihkan perhatiannya dulu baru setelah itu kita culik Titah), kata Kevin.
"Oke..!!", seru teman-temannya Kevin.
"Permisi mas", kata Guntur.
"Iya, loh ini kan temannya Kevin", kata Kamil di dalam hati lagi.
"Saya memerlukan bantuan dari mas nya", sambung Guntur.
"Bantuan apa ya mas ?", tanya Kamil.
"Ada teman saya yang pingsan, bisa di bantu untuk memeriksa nya ?", tanya Guntur.
"Oh baik", jawab Kamil.
Guntur memberi kode pada Andika yang menandakan Guntur sudah berhasil mengalihkan perhatian dari Kamil dan juga berhasil membuat Kamil pergi meninggalkan kamar tamu.
Kevin siap beraksi untuk menjalankan rencananya yaitu menculik Titah, Kevin tidak menyadari kalau ternyata di dalam masih ada mbok Surip.
Mbok Surip akhirnya di minta untuk diam dan Titah berhasil di bawa pergi (di culik) oleh Kevin dan teman-temannya.
Mbok Surip memberitahu Kamil kalau Titah di culik dan di bawa ke rumah kosong, Kamil segera mencari Titah ke rumah kosong yang di maksud mbok Surip.
Kamil berhasil menemukan dan menyelamatkan Titah dari Kevin dan teman-temannya, lalu Kamil memperintahkan anak buah pak kepala desa untuk memberi Kevin dan teman-temannya pelajaran.
Beberapa bulan kemudian Titah dan Kamil menikah, Kevin yang tidak terima Titah menikah dengan Kamil, segera menyusun rencana baru dan menunggu waktu yang tepat untuk menjalankan rencana barunya.
Di kamar tamu lagi..
"Mbok Surip, jangan bergerak mbok, diam dan duduk di sana", kata Guntur.
"Iya baik", sambung mbok Surip.
"Mbok mana bunga melati dan bunga kantil nya ?", tanya Titah.
"Diam kamu", kata Andika.
"Kalian siapa ?", tanya Titah lagi.
"Tolong..!!", Titah teriak meminta tolong.
"Diam, jangan bergerak, sekarang diam dan..", kata Kevin yang menggendong Titah.
"Cah ayu"
(Anak cantik), sambung mbok Surip.
"Mendel mbok ampun berisik ugi lenggah sakmenika"
(Diam mbok jangan berisik dan duduk sekarang), kata Guntur yang mengancam mbok Surip dan menodongkan pisau ke mbok Surip.
"Inggih.."
(Iya..), sambung mbok Surip lagi.
Tak beberapa lama kemudian..
Masih di kamar tamu..
"Kita bawa ke rumah kosong saja", kata Andika.
"Oke, yuk kita pergi sekarang", sambung Guntur.
"Yuk..!!", seru Kevin.
"Cah ayu di culik, saya harus melaporkan ini pada den mas Kamil", kata mbok Surip.
Di halaman depan rumah pak kepala desa lagi..
"Den mas Kamil, den.." kata mbok Surip.
"Loh loh loh mbok Surip kenapa ?", tanya Asep.
"Den mas Kamil mana, mana den mas Kamil, sep ?", tanya mbok Surip.
"Itu mbok, loh mbok", jawab Asep.
"Den mas Kamil", mbok Surip memanggil Kamil.
"Iya mbok Surip", jawab Kamil.
"Den mas Kamil..", mbok Surip memanggil Kamil lagi.
"Iya mbok Surip, kenapa ?", tanya Kamil.
"Mbok Surip ingin memberitahu cah ayu di culik, den", jawab mbok Surip.
"Di culik, jangan-jangan ini siasat dari mereka untuk mengelabuhi ku", kata Kamil di dalam hati.
"Wah gawat, saya harus segera ke rumah kosong", kata Ardi di dalam hati yang buru-buru pergi meninggalkan Kamil dan mbok Surip.
"Hei tunggu..", Kamil mengejar Ardi.
"Den Kamil, jo, Purnom..", mbok Surip mengejar Kamil dan memanggil Paijo dan Purnomo.
"Inggih mbok"
(Iya mbok), jawab Paijo dan Purnomo.
"Enten menapa mbok ?"
(Ada apa mbok ?), tanya Purnomo.
"Punika den mas Kamil, jo, Purnom"
(Itu den mas Kamil, jo, Purnom), jawab mbok Surip.
"Den mas Kamil, punapa mbok ?"
(Den mas Kamil, kenapa mbok ?), tanya Paijo.
"Den mas Kamil tindak mengejar penculiknya cah ayu, tolong kalian bantu den mas Kamil, ajak ugi Asep nggih kagem membantunya"
(Den mas Kamil pergi mengejar penculiknya anak cantik, tolong kalian bantu den mas Kamil, ajak juga Asep ya untuk membantunya), jawab mbok Surip lagi.
"Oh inggih mbok, jo siapkan becak nggih kersanipun kawula ingkang mencari Asep"
(Oh iya mbok, jo siapkan becak ya biar saya yang mencari Asep), kata Purnomo.
"Inggih Purnomo, mbok"
(Iya Purnomo, mbok), sambung Paijo.
"Inggih jo, ati-ati"
(Iya jo, hati-hati), kata mbok Surip.
"Inggih, assalamu'alaikum"
(Iya, assalamu'alaikum), Paijo dan Purnomo memberikan salam pada mbok Surip.
"Inggih wa'alaikumussalam"
(Iya, wa'alaikumussalam), mbok Surip menjawab salam dari Paijo dan Purnomo.
Di rumah kosong..
"Akhirnya kembang desa di desa ini berhasil saya culik dan saya dapatkan, haha..", kata Kevin.
"Siapa kamu, lepaskan saya ?", tanya Titah.
"Saya adalah seseorang yang mencintaimu dan kamu malah memilih dokter itu daripada saya, dan ini sudah saatnya saya mendapatkan yang seharusnya ku rebut darimu dari dulu, haha", jawab Kevin.
Kamil berhasil mendobrak pintu rumah kosong tersebut, dan Kamil juga berhasil untuk menyelamatkan Titah yang hampir saja dinodai oleh Kevin dan teman-temannya.
Kevin, Guntur, Andika, dan Ardi berhasil melarikan diri, sedangkan Faiz, Andi, dan Denny di kebiri dan rumah kosongnya di bakar oleh Paijo, Purnomo, Asep, dan anak buah kepala desa.
Tujuh hari kemudian Titah dan Kamil menikah, Kevin yang mendengar dan mendapatkan undangan dari Titah dan Kamil merasa sangat tidak senang, tetapi sayangnya Kevin belum bisa merencanakan atau berbuat apa-apa dan menunggu waktu yang pas untuk menjalankan rencana barunya tersebut.