Datang teman-teman yang lainnya. Ara membuka pintu lebar-lebar dan mereka semua masuk. Menyalami Ayah dan Ibunya Ara satu persatu, sementara Abangnya Ara sudah pergi entah kemana. Ayah menyapa mereka dengan ramah, lalu mengajak ngobrol beberapa saat. Setelahnya kami pamit pergi dari sana.
"Sar, kita mau mempir ke pom bensin. Jadi patungan beli bensin kan?"
"Iya, iya. berapa sih?"
"Seikhlasnya aja."
Sari mengeluarkan uang, lalu memberikannya pada Ara setelah mereka mengisi bensinnya. Dari pom bensin, mereka menuju ke taman, lalu nongkrong di sana. Ternyata di lapangan sudah berkumpul teman-teman lainnya yang entah siapa saja yang Sari tidak mengenalnya.
"Sar, kalau mau kenalan sama mereka kenalan aja, nggak usah malu-malu," kata Riska.
"Kenapa Sari mau kenalan?" tanya Lala.