Sari syok melihat rekaman itu. Di sana terlihat kalau Hamzah tidak segan memukul Ina tanpa ada rasa kasihan dan berdosa. Ina hanya menghalangi wajahnya dengan tangan dan menangis saat pacarnya itu membabi buta memukuli gadis itu dengan buku yang tebal. Hati gadis itu rasanya teriris melihat sahabatnya diperlakukan seperti itu. Baru melihat sebentar saja, Sari langsung menjauhkan kepalanya dari ponsel milik Romi.
"Ya Allah, Kak. Aku nggak tega lihatnya."
"Kasihan, ya." Romi menyimpan ponselnya. "Nanti malam kami akan memanggil Hamzah untuk membicarakan hal ini. "Kalau kamu bisa, kamu juga harus peringatkan Ina, supaya dia berani bicara. Karena kalau tidak dia akan terus diperlakukan kasar oleh Hamzah."
"Nanti aku coba bicara sama Ina ya, Kak."
"Oke. Yaudah, kita pulang, yuk!"
"Kakak duluan aja, aku masih ada kerjaan."
"Kerjaan?" Sari mengangguk. Romi menatap sekeliling dan tidak ada orang lagi di sini. "Kerjaan apa?"