"Kamu kenapa tidak jujur saja sama ibu?" Nur langsung membolak-balik tubuh anaknya, khawatir.
"Sari takut ibu dan bapak jadi kepikiran, Bu .... "
"Mana sih orangnya yang lecehin kamu?"
Nia langsung menerobos tubuh adik dan ibunya untuk menemui tamu yang ada di depan. Melihat itu Sari dan Nur langsung menyusul. Nia menatap tajam pada anak remaja laki-laki yang tertunduk di salah satu kursi.
"Jadi kamu yang berani sentuh adik saya?"
Tia—ibunya Nugi langsung berdiri dan memohon maaf, begitu juga bapaknya. Di rumah, hanya ada mereka bertiga, karena malam ini, Musri pergi bersama teman-temannya berangkat ke luar kota selama beberapa bulan untuk bekerja sebagai salah satu buruh bangunan.
"Kami minta maaf, anak kami memang salah, tapi tolong jangan dibawa ke jalur hukum."
"Nia, kita bicara baik-baik." Nur menyentuh pundak anaknya, lalu meminta Nia duduk.