Ternyata ibunya Ara ingin mengajak Sari untuk menggunakan kutek berwarna merah di kuku-kukunya. Sari bertanya apakah menggunakan kutek ini, tetap sah sholatnya? Dan ibunya Ara menjawab, tetap sah, sehingga Sari dengan senang hati memakainya di kuku-kuku tangannya. Sambil mengenakan kutek, ia bercerita kalau sebentar lagi hari ulang tahunnya ayah, sehingga ia ingin Sari yang membuatkan kuenya.
"Memangnya bulan berapa, Bu, ayah ulang tahun?"
"Bulan depan, Nak. Ibu sudah bilang sama Abang dan Ara, pokoknya maunya Sari aja yang bikinin kuenya. Kamu nggak keberatan, kan?"
"Nggak kok, Bu. Malah Sari senang bisa terlibat dalam rencana ini."
Wanita itu juga menceritakan besarnya harapannya pada Ara dan Arfan. Ia ingin jika suatu saat Tuhan memanggilnya lebih dulu, kedua kakak beradik itu tetap akur dan saling membantu satu sama lain. Beliau juga mengatakan, khawatir pada suaminya jika ia yang harus pergi lebih dulu. Sari yang merasa heran, menghentikan aktivitasnya pada kukunya.
