"Ada urusan apa kau memanggilku ke sini? Dan siapa wanita itu?"
Junior melepas dengan kasar genggaman erat Bik Rani dan juga Pak Lukman yang baru saja menuntunnya ke tempat itu. Ia menatap Jimmy, kakak sulungnya tersebut dengan raut garang. Junior tampak tidak terima dengan tindakan kakak sulungnya tersebut.
Ruang kerja pribadi Tuan Adi itu memiliki satu meja utama tempat Tuan Adi biasa mengerjakan berbagai tugasnya. Meja yang juga dilengkapi dengan tiga buah kursi. Satu kursi berukuran lebih besar yang dijuluki singgasana Tuan Adi. Dua kursi lagi berukuran kecil terletak di seberang meja, kursi itu biasa digunakan oleh orang yang dianggap sebagai tamu di ruangan itu.
Jimmy dan juga Juwita yang telah lebih dulu berada di ruangan itu tampak duduk bersebelahan di kursi khusus tamu tersebut. Keduanya tengah menunggu kedatangan Junior. Setibanya Junior di ruangan tersebut, Jimmy mulai bangkit dari duduknya. Diikuti oleh Juwita yang juga ikut berdiri seperti Jimmy.