Brukkk!
Jimmy menaruh dengan kasar sebuah paperbag berwarna biru di tepi ranjang tempat tidur milik Junior, adik bungsunya itu.
"Cepatlah bangun! Bergegas mandi dan pergi ke sekolah! Aku sudah merelakan waktu berhargaku, hanya demi mendapatkan seragam ini untuk seorang pemuda yang malas sepertimu!" gertak Jimmy dengan nada maupun raut yang datar.
Berbeda dengan dirinya yang kini tampak sudah berpenampilan rapi untuk bergegas ke kantor perusahaan milik ayahnya. Junior, adik bungsunya itu justeru masih tenggelam dalam selimut tebal berwarna coklat muda. Junior memang kerapkali bangun siang, oleh karena setiap malam ia seringkali bergadang hanya untuk bermain games kesukaannya bersama kawan-kawannya secara virtual.