"Apakah kau sedang di rumah, Jimmy?" Suara dari seberang itu terdengar gusar.
"Tentu saja, Ayah!" sahut Jimmy tegas.
"Kalau begitu, apakah adikmu juga ada di rumah?" Suara berat dari seberang itu kian terdengar cemas.
Telapak tangan kanan Jimmy memegangi sebuah ponsel miliknya dan merekatkannya pada telinga sebelah kanan pula. Malam ini tubuhnya telah dibalut oleh setelan piyama lengan pendek. Jimmy tengah duduk di tepi ranjang tempat tidurnya, seraya membaca sebuah buku tentang Bussiness Management sebelum ia beranjak tidur. Sampai akhirnya ia mendapati ponsel miliknya itu berdering cukup nyaring. Jimmy pun bergegas menerima panggilan masuk yang ternyata berasal dari ayahnya, yang tengah berada di luar kota untuk perjalanan bisnis.
"Ya, sepertinya dia masih berada di dalam kamarnya untuk bersiap-siap pergi ke luar, Ayah. Bukankah malam ini merupakan pertemuan pertama Junior dengan gadis pilihan Ayah, yang rencananya akan dijodohkan dengannya itu?" timpal Jimmy menegaskan.