"Tunggu di sini!"
Laki-laki yang mengenakan atasan rajut lengan panjang berwarna coklat muda itu, membuka pintu kamarnya lalu bergegas masuk. Sementara Juwita berdiri seorang diri di depan pintu sesuai perintahnya. Setelah menunggu selama beberapa detik, tubuh tinggi serta dada bidang laki-laki berparas tampan itu muncul kembali dari pintu kamarnya.
"Ini." Junior menyodorkan sebuah kotak cantik berukuran kecil pada gadis lugu yang berdiri di hadapannya.
Juwita pun bergegas mengambilnya dari tangan halus Junior.
"Periksalah! Bila terjadi kerusakan, aku siap untuk menggantinya!" tambah Junior.
Juwita pun membuka tutup kotak dengan hiasan pita itu. Lalu ia mengambil sebuah rantai halus berwarna silver nan berkilauan. Juwita tertegun, perhiasan kalung di genggamannya itu tampak begitu indah dan mewah. Hingga timbul sedikit rasa ingin memilikinya, namun lagi-lagi Juwita tersadar bahwa itu bukanlah miliknya, melainkan milik Nona Purie.
"Kurasa tidak ada!" sahut Juwita.