Ziva yang giliran membeku. Lidahnya kelu, bibirnya bungkam. Ia sendiri juga tidak percaya dengan apa yang ia saksikan kemarin. Perempuan itu pun hanya menundukkan pandangannya, tidak berani menatap Sarah yang seperti orang paling shock sedunia.
Lalu Sarah terkekeh remeh. "Kamu bohong kan? Lagian di dunia ini juga banyak perempuan yang mirip seperti dia!! Katakan Ziva!! Kamu bohong kan?"
"T-tidak Bu. Saya benar-benar melihat nona Celine di apartemen itu. Bahkan saat Pak Edgar keluar dari gedung, jelas-jelas wanita itu berdiri di area balkon unit kamarnya dan dia menatap Pak Edgar. Mereka saling tersenyum, layaknya pasangan yang baru bertemu setelah sekian lama." Ujar Ziva yang sedikit ngos-ngosan.
"TIDAK MUNGKIN!! Aku sendiri yang sudah membunuhnya! Dia mati di tanganku. Ziva!!" Bentak Sarah yang kesetanan.
Ziva hanya bisa berjengkit kaget dan ia semakin menundukkan kepalanya. Mati-matian ia menahan rasa cengeng, ia bahkan merasa ingin kencing di tempat.