Tentu Andrea membutuhkan waktu untuk menenangkan dirinya terlebih dahulu. Dan gadis itu memisahkan diri dari mereka semua yang masih sibuk menggali bagian tubuh Celine yang lain.
Andrea tidak sendirian, ia ditemani oleh Caroline. Sebenarnya Caroline ingin menyaksikan penggalian itu sampai selesai. Namun ternyata dirinya tidak setegar itu melihat semua itu. Lalu Rangga dengan tegas menyuruhnya untuk menemani Andrea yang sudah berada di ruang tamu vila.
Kedua tangan Andrea masih terasa dingin. Sebagai manusia normal, tentu ia sangat ketakutan menyaksikan kilas balik pembunuhan Celine yang sangat sadis itu. Bahkan gadis itu merasa kesulitan bicara. Tatapannya pun kosong, hingga Caroline bingung hendak berkata apa pada Andrea.
"Aku tidak akan menyuruhmu menjelaskan semua itu sekarang juga. Dan sebaiknya… aku tidak perlu tahu bagaimana pembunuhan itu dilakukan." Ujar Caroline pelan.
Perkataan itu membuat Andrea mendongak menatap wanita yang duduk bersebrangan dengannya. "Tapi Kak…"
