Menyaksikan video rangkuman itu, Caroline hanya bisa membekap mulutnya sendiri dengan kedua tangannya. Suara isakannya mulai terdengar namun tertahan sendiri. Air matanya pun langsung membasahi wajahnya.
Wanita itu sangat terpukul. Badannya lemas dan ia hanya menggelengkan kepalanya. Tidak percaya bahwa saudara kembarnya telah melalui hal yang begitu buruk sekali.
Rangga langsung memindahkan laptop itu ke tengah ranjang. Ia mendekap erat tubuh Caroline. Air matanya pun juga ikut menetes. "Keep strong, Carol. I know you are strong. Aku ada di sini. Kami semua di sini. Tenang…. Tenang…" ujar Rangga yang nadanya sedikit bergetar.
Kelima mahasiswa itu pun langsung berkumpul masuk ke dalam kamar itu. Wajah mereka ikut sedih dan turut berduka.
Kina yang tak kuat, langsung menghamburkan diri pada pelukan Alan. Azzam, Andrea, dan Leo saling merangkul satu sama lain untuk menguatkan diri mereka karena tak kuasa melihat Caroline yang tampaknya begitu hancur dan hilang harapan.
