Sore itu di saat matahari bersinar menampakan cahaya emasnya, Rangga diam di ruang kerja miliknya di mana cahaya itu menjadi sumber penerangan ruangan tersebut, membuat ruangannya tampak asri dan nyaman.
Caroline mengetuk pintu yang sebenarnya tidak tertutup tersebut, namun hal itu tetap ia lakukan sebagai bentuk sopan santun dan menghargai apa yang sedang temannya itu lakukan saat ini.
Rangga mengangkat kepalanya dan tersenyum pada Caroline yang masih berdiri di luar ruangan dan tidak berani untuk masuk ke dalam ruangan kerja milik Rangga tersebut. "Masuk saja Carol. Kau tidak perlu bersikap kaku seperti itu." Ucap Rangga yang mempersilahkan Caroline masuk ke dalam ruangannya tersebut.
"Aku hanya merasa tidak enak, mungkin saja aku bisa mengganggu kesibukanmu kan?" Ucap Caroline yang melenggang masuk ke dalam ruangan Rangga dan menaruh segelas kopi hangat yang tadi sengaja ia buatkan untuk Rangga.