"Kak Kemal kecelakaan… Ryan juga sama. Likha, Kina, Felicia berulang kali di ganggu. Alan terus-terusan di ganggu di jalan, Leo berulang kali liat cewe itu sampai akhirnya masuk RS. Tapi gue…" Azzam terdiam di depan layar komputernya setelah ia selesai sholat subuh dan membaca al quran. Jam menunjukkan pukul tujuh pagi, jendela kamar pun sudah dibuka agar hawa sejuk pagi hari itu masuk ke dalam kamar. Meski tidak sesejuk di kota Bandung maupun di Puncak.
"Alhamdulillah sih sebenernya, tapi kasian juga sama yang lain… Kenapa mereka semua kena imbasnya ya?" Pikir Azzam yang terus memikirkan semua gangguan-gangguan yang terjadi pada teman-temannya setelah pesan yang Andrea kirimkan dua hari yang lalu. Ini sudah masuk hari ketiga sejak Andrea mengatakan jika dirinya akan menghilang selama lima hari.
Suara ketukan pintu itu pun sukses membuat Azzam menoleh ke belakang dan menatap seorang perempuan yang masuk dengan memakai mukena yang berwarna putih.