Alia tidak bisa tidur dengan nyenyak, dan terus-menerus mengalami mimpi buruk. Dalam mimpi itu, dia melihat anak-anaknya, Thalia dan Kendra.
Keduanya masih berperilaku dengan baik, dan wajah kecil mereka terlihat sangat imut sesuai dengan ingatannya, dan dia berlari ke arah mereka dengan sukacita di dalam hatinya.
Tetapi Alia langsung menyadari bahwa dia tidak bisa mendekati mereka, tidak peduli sekeras apapun dia berlari ke arah mereka, keduanya berangsur-angsur menjauh, dan akhirnya menghilang di depan matanya sendiri.
Dia meneriakkan nama kedua anak itu, tetapi tidak ada yang menjawab. Ada kabut pucat di sekelilingnya. Dia mengulurkan tangannya dan meraba-raba ke depan seperti orang buta yang tidak bisa melihat cahaya.
"Thalia, Kendra, kalian di mana? Ibu ada di sini, mengapa kalian meninggalkanku?"
Setiap kali dia mengucapkan sepatah kata pun, perasaan sedih bergema di telinganya, dan itu bahkan lebih membuatnya depresi dan kesepian.
