Cahyo ditendang ke tanah, dan dia mencengkeram perutnya kesakitan. Matanya yang memancarkan kilat gila seperti maniak memerah, dan dia menatap putrinya dengan marah.
"Kamu juga serigala bermata putih! Tidak, kamu bukan anakku! Kamu pasti juga dilahirkan oleh Tiara dan orang lain! Ya, pasti seperti itu. Kalian semua selalu berbohong kepadaku. Kalian semua membiarkan aku membesarkan anak-anak yang bahkan bukan anak-anakku hanya demi keegoisan kalian sendiri. Kalian semua harus mati!"
Alia memandang pria yang agak tidak normal itu, dan hatinya tenggelam. Dia segera melangkah mundur dengan sedikit gelisah.
Apakah Cahyo sudah gila? Dia tidak akan menyakitinya, kan?
Dia berhati-hati, dan mundur sedikit dengan waspada.
"Sonia! Dasar jalang, aku akan membunuhmu!"
Dengan raungan, Alia tidak punya waktu untuk berpikir. Dia mengambil kartu kamar di sebelahnya dan bergegas keluar ruangan, lalu menutupnya dengan keras.
