Ketika Thalia dan Kendra berjalan ke pintu, tiba-tiba mereka berbalik secara bersamaan, membungkuk ke arah Handoko, dan berkata dengan sopan, "Paman Handoko, terima kasih karena telah merawat ibu kami. Kami pasti akan membayar paman di masa depan."
Mereka menutup pintu dengan lembut, dan ruangan kosong itu menjadi sunyi.
Handoko merasakan kelembutan di lengannya dan merasa aneh, tetapi dia segera tenang kembali, membuatnya terlihat lebih murung pada wanita yang sedang tidur di sebelahnya.
Ini pertama kalinya dia merasa impulsif dalam waktu lima tahun terakhir.
Kenapa ini?
Dia menjadi lebih tegas dalam menebak hal-hal seperti itu, dan sangat ingin meminta sertifikat atas kemampuan barunya. Dia diam-diam mengangkat telepon, menyesuaikan volume ke minimum, dan mengangkat teleponnya.
"Hei, Tuan Handoko."
"Bagaimana penyelidikannya?"
Suara Handoko terdengar sangat pelan, dan matanya terus menatap wanita di sebelahnya, karena takut membangunkannya.