Melfisa terus menangis, perasaan sedih terus menyerang hatinya.
Handoko melihat ibunya menangis dan merasa sangat berat. Dia menggigit bibir bawahnya dan berdiri di depannya. Dia menatap pamannya dan berkata, "Paman, jangan tekan dia lagi, ibuku sudah tahu bahwa dia salah, dan dia juga akan dihukum."
Farid menatap keponakannya dengan tatapan kosong, dan mendengus dingin," Huh, dia pantas mendapatkannya!"
Handoko mengerutkan kening dan menggigit bibir bawahnya, tidak tahu apa yang harus dilakukan dan bagaimana melindungi ibunya.
Meskipun dia sudah menduga bahwa setelah paman dan ibunya bertemu, akan ada perselisihan, tetapi saat ini, dia belum menemukan tindakan apa yang harus dia lakukan untuk meredakan perselisihan mereka.
"Paman Kedua, hari ini adalah hari ketika Alia menjalani operasi. Mari tenang dan bicarakan hal-hal yang lebih menyenangkan secara pribadi. Apakah kamu bersedia?"
