Chereads / Youth and Milf (21+) / Chapter 13 - Triage X Fanfition: Bercinta Di Pemandian Air Panas

Chapter 13 - Triage X Fanfition: Bercinta Di Pemandian Air Panas

Sayo Hitsugi tengah duduk di menyandar pada tepi onsen dengan kondisi telanjang bulat. Kedua tangannya bertumpu pada tepi onsen tersebut dna menikmati kehangatan yang nikmat.

"Bagaimana jika kita berhubungan seks, Arashi-kun?" ajak Sayo kepada juniornya. "Lagian di sini hanya ada kita berdua."

Arashi Mikami tidak menyangka bahwa dia langsung diajak berhubungan seks ketika memasuki onsen tersebut. Apalagi di dalam onsen tersebut, hanya ada mereka berdua.

"Apa kau bilang?" tanya Arashi yang begitu kaget.

"Kita berhubungan seks. Lagian di sini hanya ada kita berdua," jawab Sayo Hitsugi dengan semburat wajah yang merah. Dia benar-benar ingin bercinta dengan Arachi yang 7 tahun lebih muda dari dirinya. "Kau tidak perlu malu, Arashi-kun. Lagian aku mencintaimu dan aku ingin kau bercinta denganku."

Arashi Mikami segera memasuki onsen dan berjalan menghampiri Sayo Hitsugi yang telah membuka lebar selangkangannya. Tangan kanan Arashi Mikami memegang wajah cantic seniornya dan dia memberikan sebuah ciuman pembukaan kepada bibir cantic Sayo Hitsugi.

Sayo Hitsugi merespon ciuman Arashi Mikami dengan penuh nafsu. Walaupun Arashi Mikami 7 tahun lebih muda darinya. Tapi Arashi Mikami adalah lelaki yang menjadi ciuman pertamanya. Mereka berdua berciuman dengan penuh nafsu.

Arashi Mikami mendorong tubuh Sayo Hitsugi dan dia memasukkan batang miliknya ke dalam area kewanitaan Sayo Hitsugi. Arashi Mikami juga meremas-remas gunung kembar seniornya yang begitu besar.

Kedua insan yang berbeda usia itu bercinta di pemandian air panas. Arashi Mikami menggauli tubuh seniornya sambil meremas-remas gunung kembar Sayo Hitsugi yang begitu besar. Sementara, Sayo Hitsugi mengunci tubuh Arashi Mikami dengan kedua kakinya agar sang lelaki semakin liar dalam bercinta. Sementara kedua tangan Sayo Hitsugi memeluk tubuh Arashi Mikami.

Meskipun terasa perih dan menyakitkan. Tetapi Sayo Hitsugi benar-benar menikmati kegiatan bercinta dengan juniornya. Apalagi sebelumnya Sayo Hitsugi telah memberikan sebuah ciuman kepada Arashi Mikami, sebagai bukti bahwa Arashi Mikami adalah lelaki yang dia cintai.

Mereka berdua berciuman dengan penuh nafsu dan kedua tangan Arashi Mikami meremas-remas gunung kembar Sayo Hitsugi dengan begitu liarnya. Batang milik Arashi Mikami mengeluarkan cairan putih kental yang memasuki Rahim Sayo Hitsugi.

Sayo Hitsugi menutup kedua matanya dan wajahnya semakin memerah. Dia benar-benar merasa bersyukur bahwa Arashi Mikami akan membuahi sel-sel telur yang ada di dalam tubuhnya.

Arashi Mikami berhenti menciumi bibir seniornya. Dia mulai menjilati leher dan juga wajah Sayo Hitsugi sambil tetap meremas-remas gunung kembar seniornya. Sementara kelaminnya masih tertanam pada lubang cinta milik Sayo Hitsugi.

"Aku kira kau lelaki yang pendiam, Arashi-kun," ujar Sayo Hitsugi.

"Kau yang mengajakku untuk melakukan ini, Sayo-san. Jadi, aku tidak akan menyia-nyiakan hal ini," balas Arashi Mikami.

"Kau akan menjadi ayah bagi anak-anak kita."

"Tidak masalah, Sayo-san. Lagian aku juga mencintaimu," balas Arashi Mikami.

"Kau telah tumbuh menjadi lelaki dewasa, Arashi-kun."

Sayo Hitsugi menggigit bibir bawahnya, ketika Arashi Mikami mengangkat kaki kanannya, dan menggerakkan batangnya untuk maju-mundur memasuki area kewanitaan milik Sayo Hitsugi. Sementara tangan kiri Arashi Mikami memegang dada kiri Sayo Hitsugi agar dia semakin merasakan kenikmatan seks. Sayo Hitsugi mendesah keras dan mengeluarkan desahan yang begitu seksi lagi menggoda, ketika Arashi Mikami bergerak maju-mundur untuk menanamkan benih-benih cintanya.

Sayo Hitsugi menautkan kedua tangannya pada leher Arashi Mikami dan menciumi bibirnya. Agar dia bisa menetralisir rasa perih ketika mereka berdua saling bercinta.

Cairan putih kental itu kembali keluar dari batang milik Arashi Mikami dan memasuki tubuh Sayo Hitsugi. Dia menangis bahagia bahwa di malam yang panas ini bisa bercinta dengan junior lelaki yang dia cintai.

Setelah selesai bercinta dan membersihkan seluruh badan mereka.

Arashi Mikami menggendong tubuh Sayo Hitsugi keluar dari onsen.

"Kau benar-benar liar, Arashi-kun."

"Aku hanya ingin memuaskan sosok yang telah menyelamatkan hidupku. Lagian, aku bisa hidup berkat kau, Sayo-san."

Sayo Hitsugi tersipu malu mendengarnya.

"Akan ada kehidupan abru yang lahir dari tubuhku. Mari kita rawat mereka demi masa depan yang indah," ujar Sayo Hitsugi dengan wajahnya yang memerah.

"Tentu saja, Sayo-san," jawab Arashi Mikami dengan begitu tulus.