Wendy memandangi pria yang tidak bergerak di lantai, mengulurkan tangan gemetar di ujung hidung Yanna, dan ketika dia tidak merasakan napas dari pria itu, Wendy duduk di tanah dengan cemberut, dan menatap pria itu dengan tatapan kosong.
Wendy masih ingat bahwa pertama kali dia bertemu pria ini adalah saat resepsi. Dia menikah pada saat itu, tetapi dia masih sangat tertarik dengan pria ini.
Pria bernama Yanna, dan dia sangat tampan, ditambah dengan mata persik itu. Saat itu, Wendy sangat terpesona oleh pria itu. Penampilan dan temperamen pria seperti itu adalah yang terbaik, dan itu telah membuat orang terpesona, apalagi ditambah dengan bisnis keluarganya yang paling kuat di Indonesia.