Alvin telah terbiasa dengan hal ketika ayahnya marah dan akan melemparkan apapun padanya tanpa ragu-ragu, dan dia juga telah terbiasa bagaimana menghindari hal-hal ini agar tidak menyakitinya. Pada saat ini, Alvin tiba-tiba mengelak ke kiri, cangkir itu terhempas ke lantai, berputar, dan pecah.
Alvin lalu menatap Yanna dengan wajah yang dingin danpucat.
"Sepertinya semua yang aku katakan itu benar. Kenapa Ayah sangat kesal?"
Yanna menampar tempat tidur dengan keras, matanya memerah, tiba-tiba penuh kebencian dan amarah, lalu menatap Alvin dengan tegas.
"Kamu anak pemberontak, keluar dari rumah ini! Hal terakhir yang aku sesali dalam hidupku... Hal terakhir yang aku sesali adalah melahirkan kamu!"
Setelah Yanna bicara, seketika dia tersedak dan batuk yang tidak kunjung berhenti.
"Sampai aku menutup mata, apalagi mati! Itu semua karena kelahiranmu! Aku membencimu! Aku membencimu! Keluar dari rumah ku! Keluar! Aku tidak pernah ingin melihatmu lagi!"