"Dafa?"
Hanum melihat ke arah Dafa yang sedang berdiri di luar pintu dan terkejut. Ada jejak kepanikan di matanya. Sejak kapan Dafa datang? Sudah berapa lama dia mendengarkan?
Setelah menangis seperti ini, sepertinya semua kata-kata kejam yang dia ucapkan barusan telah didengar oleh Dafa, dan Hanum tiba-tiba merasakan sakit hati di hatinya.
Hanum tidak ingin Dafa tahu bahwa dia ingin membawa Rafa secara diam-diam. Dia juga tahu bahwa Dafa akan membencinya. Tapi selama dia bisa membuat kedua putranya bertahan hidup di dunia ini dengan aman, selama dia bisa membuat keduanya sehat dan tumbuh dewasa, tidak peduli seberapa besar kebencian yang mereka miliki, Hanum bisa menerimanya dan tidak akan pernah menyesalinya. Tapi dia tidak berharap Dafa akan mengetahui rencananya untuk meninggalkan Jakarta.
Bagaimana ini bisa terjadi?