Setelah Tuan Mahardika pergi.
Hanum melihat ke belakang dan memandangi kepergian Taun Mahardika, menghembuskan napas dalam-dalam, dan akhirnya memecahkan masalah besar tentang surat penggantian identitasnya.
Yang tersisa hanyalah mengemas barang-barang, menunggu hari pemilihan CEO, naik pesawat, dan meninggalkan Jakarta selamanya.
Ada satu hal yang tidak Hanum lakukan hari ini, yaitu pergi ke rumah sakit untuk memeriksa tubuhnya. Hanum baru-baru ini merasa bahwa jiwanya sedikit tidak normal, terutama saat menghadapi Alvin. Entah kenapa, hatinya akan merasa tegang, apabila dia berada di dekat Alvin. Dia merasa seperti akan disiksa, dan selalu memikirkan sesuatu yang tidak sebenarnya terjadi. Hal ini sangat menyakitinya, dan itu terlalu abnormal baginya.
Hanum mengeluarkan ponselnya dan ingin mencari tahu dimana rumah sakit terdekat. Tepat ketika dia menyalakan ponselnya, dia melihat lebih dari selusin pesan masuk.