"Aku tidak ingin mendengarnya, tidak!"
Mendengar ini, Hanum melihat senyuman panas pria itu, wajahnya langsung memerah, dan dia ingin menyingkir dari kurungan pria itu, tetapi pria itu terbebani masih tetap setia mengurung Hanum. Nafas pria itu terjalin dengan nafas Hanum sendiri. Semakin lama, Hanum merasakan wajahnya semakin merah dan detak jantungnya bertalu semakin cepat.
Sungguh, Hanum telah bersama pria ini begitu lama, dan dia masih tersipu seperti remaja kasmaran, lalu jantungnya berdebar. Hanum benar-benar meyakinkan dirinya sendiri bahwa seperti ini adalah hal yang biasa!
"Alvin, bangun!"
Hanum berusaha sekuat tenaga untuk mendorong pria itu, tetapi pria itu tidak bergerak sama sekali, Hanum sangat lelah hingga dia terengah-engah.
"Alvin, jangan ada di atasku. Jika kamu ingin tidur, ada banyak ruang di sini. Bangunlah dan aku akan membuat ruang untuk kamu."
