Sebuah mobil mewah berwarna hitam melesat di jalan raya.
Alvin duduk di belakang dengan siku di jendela mobil, melihat pemandangan di luar, merasa bingung dan cemas tidak seperti sebelumnya.
Kakek adalah orang terpenting baginya di seluruh keluarga Mahendra. Sejak kematian ibunya, kakek membawa dirinya ke rumah tua, membesarkan dirinya sendiri, belajar sendiri prinsip-prinsip kemanusiaan, pengetahuan bisnis, dan kemudian ketika kakeknya sakit, kakeknya secara pribadi mengirim Alvin ke posisi yang paling mulia. Kakeknya berhasil menghilangkan sifat membangkang pada diri Alvin, dan membantu dirinya untuk duduk di posisi itu. Kakek adalah kerabat tersayang, guru, dan dukungan yang paling kuat bagi Alvin. Tidak peduli apa yang terjadi, mengetahui bahwa kakek selalu ada, adalah hal yang paling penting bagi hidupnya.
Tapi sekarang, dukungan paling kuat itu tiba-tiba runtuh, dan Alvin hanya merasa kedinginan.