Melihat perilaku wanita paruh baya itu, Hanum menghela nafas.
"Apakah semua yang baru saja kamu katakan itu ebnar adanya? Bukankah kamu sedang menyembunyikannya sesuatu?"
Wanita paruh baya itu menggelengkan kepalanya dengan wajah pucat.
"Sama sekali tidak, sama sekali tidak. Aku bersumpah bahwa semua yang telah aku katakan adalah benar!"
Wanita paruh baya itu tiba-tiba bergegas untuk memegang kaki Hanum, dan menyeka air matanya.
"Cantik, aku salah, aku benar-benar salah. Aku seharusnya tidak serakah hanya untuk sepuluh juta rupiah, tanpa hati nurani! Jika aku tahu bahwa Silvia akan membunuh, bahkan jika kamu memberi aku seatus juta rupiah, aku tidak akan memiliki keberanian untuk melakukan itu. Bantuaku, cantik. Tolong kasihanilah aku, aku benar-benar tidak bisa masuk penjara! Aku harus menghidupi keluarga besaku sendiri. Jika aku masuk penjara, kedua cucu laki-lakiku akan mati kelaparan."