Melihat Zara menabrak pintu dan jatuh, hati Hanum menjadi tegang, dan dia bergegas dan membantu Zara.
Hanum melihat kening Zara memar dan berdarah, dan darah mengalir di pipinya. Seluruh wajah kecilnya berlumuran darah, yang membuat orang terkejut!
"Zara! Zara! Bangun!"
Hanum menggerakkan bahu Zara, tetapi Zara menutup matanya rapat-rapat tanpa menjawab.
Hanum merasa tertekan di dalam hatinya, dia meletakkan ujung jarinya di ujung hidung Zara, dan menemukan bahwa Zara masih bernafas. Hanum menghela nafas lega, dia mengeluarkan ponselnya, dengan cepat memutar nomor 120, menyebutkan alamatnya, dan menutup telepon.
Pada saat ini, penjaga keamanan yang baru saja dipanggil datang, dan mereka semua tercengang ketika melihat pemandangan di depan mereka.
Hanum menatap beberapa penjaga keamanan dengan cemas.
"Jangan kaget, cepat bawa dia ke bawah! Ambulans akan tiba di sini sebentar lagi."
"Oke, ayo, tolong!"