Hanum tiba-tiba teringat kejadian bangsal saat itu, Alvin harus melakukan hal seperti itu padanya. Mereka sedang berada di rumah sakit, tentu saja Hanum tidak setuju. Untuk menghindari pria ini, dia berkata bahwa mereka bisa melakukannya saat di rumah nanti.
Hanum pikir Alvin tidak akan ingat mengenai hal itu, tetapi dia tidak menyangka bahwa lubang yang dia gali akan tetap terisi oleh air matanya sendiri.
"Memenuhi janji? Oke, aku punya seragam perawat tetapi kamu tidak punya seragam dokter, kita tidak bisa melakukannya. Ayo lupakan saja." Hanum memeluk dadanya dan menatap pria itu dengan ekspresi memohon.
"Lupakan? Bagaimana aku bisa melupakannya? Aku sangat senang akhir-akhir ini karena janjimu. Tentu saja, aku tidak bisa begitu saja melupakannya. Jika masalahnya adalah pakaian, itu bukanlah masalah sama sekali, aku sudah membelinya. Biar aku tunjukkan, tidak hanya itu, tetapi saya juga membeli beberapa alat yang sepertinya akan kamu sukai."