Dalam hitungan,
3!
2!
1!
Akhirnya Dafa keluar dari sekolah!
Dafa, bocah laki-laki itu mengucapkan terima kasih kepada gurunya, dan membawa Rafa ke seberang jalan, sementara gurunya hanya memperhatikannya dari jauh.
"Kakak, Kakak, kita akhirnya lolos!" Rafa menjabat tangan Dafa sambil tersenyum.
"Ya, ayo pergi! Ayo kita naik taksi ke Rumah Sakit Husada."
"Oke!"
Kemudian, dua anak kecil yang saling berpegangan tangan itu menaiki taksi yang ada di di Jalan Sudirman.
"Kakak, tidak ada siapa-siapa di dalam mobil itu."
Rafa menunjuk ke sebuah taksi tidak jauh dari sana dan menatap Dafa.
"Tidak ada orang disini."
Dafa melihatnya dan menggelengkan kepalanya.
"Kenapa? Kosong ternyata."
"Paman itu sepertinya sopir taksi ini, dan dia terlihat agak galak. Mari kita cari taksi lain yang supirnya ibu-ibu."
"Baiklah, Rafa akan mengikuti Kakak."
Rafa dengan patuh setuju.