Saat Alvin berbicara, dia dengan cepat tersipu dan menutupi mulut pria itu.
"Ya, aku punya urusan bisnis, jadi jangan bicara omong kosong."
"Oh? Ada apa?"
Alvin menatap wanita kecil yang memerah di pelukannya dengan penuh minat.
"Alvin, bisakah kamu membantuku menyelidiki sosok Willy?"
Setelah mendengar kata-kata Hanum, Alvin tiba-tiba melingkari bahu wanita itu dan menatap Hanum dengan mata yang tampan.
"Bagaimana kedengarannya itu seperti nama seorang pria? Apa yang kamu selidiki yang dilakukan pria lain? Apakah dia yang lebih baik untukmu?"
Hanum tidak bisa tertawa atau menangis setelah merasakan kekuatan yang tidak bisa dijelaskan cemburu. Sambil enepuk bahu pria itu, Hanum menatap Alvin.
"Apa yang kamu inginkan? Dia adalah pacar Sisilia. Sisilia sangat menyukainya dan ingin menikah dengannya. Aku khawatir Sisilia akan menderita kerugian, tapi aku tidak tahu bagaimana orang in. Jadi aku ingin memeriksanya dan memberikannya kepada Susi."