Dua jam kemudian, dia akhirnya sampai di tempat tujuan. Setelah membayar sejumlah uang, Hanum turun dari mobil sambil memegang seikat bunga.
Di kejauhan, hamparan pegunungan yang tak berujung diselumiti dengan suasana yang tenang. Hanum teringat bahwa gunung ini berada di zaman Kerajaan Majapahit.
Hanum naik, mendaki bagian jalan pegunungan, dan melihat ke sebuah plakat kayu belang-belang tidak jauh dari sana dengan tulisan, 'Pemakaman Bumi Anggrek' tertulis di atasnya, dia pun menghembuskan napas dan kembali berjalan ke depan.
Dia datang ke sini, hari ini, hanya untuk memberi penghormatan kepada teman sekamarnya dulu, bernama Larry yang meninggal di asrama 8 tahun lalu.
Menuruni gunung.
Sebuah BMW hitam tanpa plat nomor diam-diam terparkir di gurun. Willy duduk di dalamnya sambil merokok, mengamati pergerakan Hanum dari jauh. Setelah taksi yang membawa Hanum pergi, Willy memadamkan rokoknya, dan menyetir mendaki gunung.