"Terserah kamu saja, Ton. Ngomong sama kamu itu bagai ngomong sama batu. Seakan nggak ada jawaban, justru malah bikin sakit hati saja," kata Surya.
"Makanya lebih baik mati saja biar nggak punya hati. Andai kamu tahu ya. Aku ini hantu dan aku punya hati, tapi terkadang hatiku tidak berfungsi, sehingga terkadang aku tidak bisa merasakan apa pun. Baik itu marah, sedih, maupun senang," jelas Toni.
Surya merasa bahwa Toni semakin ngelantur. Dia semakin seperti orang yang tidak memiliki pendirian. Bahkan kalimat-kalimat yang diucapkannya selalu saja berganti-ganti dan tidak bisa dipastikan. Andai saja keinginan Toni bukan mati, maka Surya masih bisa menolongnya. Namun, ketika sudah menyangkut kematian, maka Surya merasa bahwa hal tersebut tidak masuk akal. Jauh dari kata normal.