Awalnya Anes mengira bahwa dirinya agak sedikit bahagia karena bisa terlepas dari segala masalah yang ada di rumah. Dia memilih untuk bermain karena dia malas melihat pertengkaran Siti dan Sholeh. Setiap kali ada kesalahan sedikitpun saja seringkali dibesar-besarkan. Hal itu membuat Anes muak dengan segala sikap kedua orang tuanya. Padahal pada akhirnya juga akan akur kembali, tapi pasti ada saja hal-hal yang dipermasalahkan.
Anes menatap kesal ke arah tiga temannya, yaitu Sindi, Anton, dan Asep. Mereka bertiga membuat pikirannya semakin kacau. Pergi dari rumah dengan tujuan agar bisa menghirup udara segar diiringi dengan suasana santai dan sepi, tapi yang dia dapatkan justru kebalikannya.
"Aku sih bisa diam. Cuma mereka berdua ini yang suka mencibir segala sesuatu yang dilihatnya. Mereka kalau ngomong juga seringkali tidak atas dasar perasaan. Terkadang ada sesuatu yang membuat aku muak atas segala sikapnya," kata Sindi lalu tersenyum getir.