Mereka tidak putus asa, tapi lebih bersemangat. Para pria berotot itu berteriak-teriak siang dan malam untuk mengajari Genta Pratama menjadi pria yang baik di tempat latihan, dan kemudian diajari bagaimana menjadi pria pada hari berikutnya.
Murid-muridnya memiliki semangat kerja yang tinggi, tetapi pengajarnya berada di dunia yang berbeda. Jika ini terus berlanjut, bukankah infanteri lapis baja akan disalahkan atas infanteri taktis?
Maka atas prakarsa Departemen Infanteri Lapis Baja, manajemen senior akademi mengadakan pertemuan darurat. Pada pertemuan tersebut, direktur departemen infanteri lapis baja dengan tegas meminta agar Genta Pratama dikeluarkan dari tempat latihan No.33.
Letnan Kolonel Hera hanya bertanya dengan ringan, "Lalu dia harus pindah kemana?" Ruang pertemuan itu tiba-tiba menjadi sunyi.