Chapter 220 - Lomba

Kapal yang kami tumpangi berangkat juga

akhirnya. Perjalanan memakan waktu

satu jam lebih. Tiba di Sofifi sudah pukul

9 malam. Kami sudah diinstruksikan Ai

setelah turun kumpul di ruang tunggu

sementara dia mencari kendaraan

membawa kami ke rumah singgah

berikutnya.

Pelabuhan sepi. Untungnya kami sudah

makan di Bastiong tadi. Tampak hanya

beberapa warung yang buka, itupun

lauk yang tersisa sedikit sekali. Sambil

menunggu Ai yang lama ga kunjung

datang, gue berjalan keluar. Mencari

sesuatu yang gue sendiri pun ragu apa

di pelabuhan ada jual barang beginian?

And guess what? Ternyata ada. Dan masih

buka pula. Gw pun mampir dan beli satu

kilo beras. Beras? Buat apa Ter? Lapar ya

beli nasi, kok belinya beras? Mau masak

dimana? Bukan, bukan buat makan.

Berasnya mau gue buat 'rendam' hape gue.

Siapa tahu bisa sembuh. Berusaha sampai

titik darah penghabisan demi hape 6 juta

yang baru beli 2 minggu!

Akhirnya Ai kembali dan kami pun

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS