Apakah kami tersesat?
Sudah tiga jam sejak kami bertolak dari
Desa Matuting. Pak Tua masih belum
menemukan jalan masuk ke perairan
pulau yang kami tuju. Gelap. Matahari
sudah lama tenggelam. Bulan dan bintang
tidak juga menampakkan dirinya.
Apakah kami harus menghabiskan malam
di atas kapal bodi ini? Kalau hujan turun
lagi, sepertinya kami sudah tidak sanggup
lagi menahan dingin. Pakaian sudah basah
kuyup dari hujan yang turun sejam yang
lalu.
Bahan bakar yang kami bawa, entah cukup
atau tidak hingga kami tiba di tujuan.
Kalau habis di tengah perjalanan? Tidak
terbayangkan deh bagaimana nasib kami.
Mau berbalik kembali ke Desa Matuting
juga tidak mungkin, sudah kepalang jauh
kami berlayar.
"Ada cahaya di depan!" teriakan Ko Alung
membangunkan kami dari lamunan
masing-masing.
Ko Alung bukan sedang mengigau kan?
Eh tapi, benar juga, dari kejauhan terlihat
ada cahaya samar-samar. Sontak kami
bersorak, itu pasti cahaya lampu dari