"Gue cariin lo. Lo dari mana aja?"
Gabriella menepis tangan Hades yang
bertumpu di bahunya, memalingkan
wajahnya tidak peduli seolah segalanya
dibuat nyata.
"Bukan urusan lo." Hades terkejut olehnya.
"Lo dengar ya, Hades Gautama Ganendra.
Lo dengar perkataan gue baik." Sorot
mata gadisnya berubah marah ketika
perlahan menekankan. "Anggap semuanya
udah berakhir semenjak gue ngelepas
cincin malam itu. Segalanya!!"
Gabriella menunjuk tepat di dadanya.
"Hubungan gue sama lo, udah berakhir!!"
tekannya sekali lagi.
Hades menggeleng, menampiknya. "Lo gak
bisa putusin kehendak lo sendiri Gabriella,
gue--"
"Kenapa?" Ada patah begitu dalam
semakin mendesaknya kalut. "Kalau lo aja
bisa berbuat sesuka hati lo, kenapa gue
enggak?!"
Rahang Hades mengeras mendengarnya,
ada emosi yang memaksanya murka ketika
tangannya yang terangkat tiba-tiba saja
kaku untuk digerakan.
"Kenapa diem?" tantang Gabriella, "Mau
pukul? Tampar?"
"PUKUL GUE!! TAMPAR GUE SEKARANG