Ragas bergumam. "Sebenernya, ini
udah gak aneh sih buat gue. Gue banyak
banget belajar spesipik luka itu kayak
gimana. Jadi, gue bisa tau walau dengan
cuma nyimpulin doang." Ragas terkekeh,
canggung. "Sorry, banget ya?"
"Gak papa, kok."
Tidak mengerti bagaimana Gabriella
bisa kehilangan katanya saat cowok
itu memperhatikan lukanya kembali,
Gabriella menunduk ragu.
Sebenarnya ia harus segera pergi, tapi
dirinya tidak tahu kata apa yang harus
dilontarkannya. Gabriella bingung,
takut-takut jika nanti perkataannya akan
melukai perasaan atau menyinggung
cowok yang baru dikenalinya di depannya
ini.
"Se-"
"BANGSAT!" Baik Ragas atau Gabriella
sama sekali tidak menduga jika Hades
akan datang. Cowok itu menarik Ragas
dengan kemarahan, mendorongnya.
mundur hingga menyudutkannya
ke dinding, tidak membiarkan Ragas,
bernapas barang sejenak.
"Hades.." Hades nampak membatu. Bukan
pada panggilan Ragas yang mungkin
menekankan setiap ketakutannya ketika