Gabriella tertegun karena Hades bisa
membaca pemikirannya. Gadis itu sejenak
menatapnya, sepertinya malam ini Hades
memang sedang baik. Atau dalam kata
lain, laki-laki itu waras dan menjadi
manusia.
"Gue., tidur di sini, kok, Cuma.. gue mau ke
belakang sebentar aja," alibi Gabriella.
"Janji sebentar?" tanya Hades tidak yakin.
"Iya sebentar. Sebentar aja."
Hades mengangguk, mengizinkan
Gabriella untuk pergi. Gadis itu segera
mengayunkan kakinya tanpa menunda
waktu.
Tidak sampai lima menit, hampir sekitar
delapan gelas air putih Gabriella habiskan
sebab rasa syoknya. Dia belum juga bisa
tenang.
Tapi ketika membuka pintu kamarnya
kembali, Gabriella seperti tertohok
melihat Hades tertidur. Damainya
membuat Gabriella merasa bersalah
telah menuduhkan hal yang tidak-tidak
terhadap laki-laki itu.
Langkah kaki membawa Gabriella
duduk, gadis itu memperhatikan Hades
Mengamati bagaimana tenangnya yang
jelas tidak selalu ditemukan.
Detak jantung, deru napas, tangan