Chapter 162 - Tragedi

Sudah hampir setengah jam Nasya dan Lala menunggu Selli. Sebentar lagi bel sekolah pasti berbunyi. Mereka tidak mau sampai Selli telat masuk sekolah dan dihukum.

Lala mondar-mandir sambil terus memaki. Beberapa kali ia mencoba untuk menelpon Selli, namun sepertinya ponsel milik gadis itu mati.

"Selli kemana sih? Ini udah jam tujuh! Nggak biasanya dia kayak gini." Mulut Lala tidak bisa berhenti mengomel sejak tadi.

Nasya berdecak, "Perasaan gue nggak enak, La."

"Sama gue juga, Sya!"

Tak lama setelah itu suara bel masuk berbunyi. Sampai saat inipun Selli tak kunjung datang. Semalam ia bilang jika hari ini tetap sekolah walaupun neneknya sakit.

Tapi sejak dirinya pergi tadi malam ponselnya sudah tidak bisa dihubungi. Sebenarnya apa yang sedang terjadi pada Selli?

Keadaan kelas XI - Bahasa 2 benar-benar hening. Entah mengapa perasaan tidak enak muncul begitu saja dalam benaknya.

Berulang kali Nasya menepis rasa itu, semoga tidak terjadi hal buruk pada Selli dan keluarganya.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS