"Ngapain ngajak gue kesini?" Adara menatap heran cowok yang tak jauh darinya itu. Matanya membelalak sempurna saat Ares dengan santainya membuka baju tepat didepannya. "Heh,
lo.."
Ares segera membekap bibir manis itu, membuat Adara semakin panik dibuatnya.
"Gue masih waras, Ra." Seakan tau dengan pemikiran traveling Adara, lantas dia terkekeh pelan saat Adara menghela napas lega setelah dia melepas bekapannya.
Lantas Ares menegakkan tubuhnya, lagi-lagi Adara dibuat shock dengan apa yang dia lihat. Bukan roti sobek Ares yang selalu cowok itu pamerkan, melainkan lebam tepat diluka bekas jahitan diperut Ares yang belum sepenuhnya mengering.
Ditambah luka baru didada kiri dan pinggang cowok itu.
Sial, kerjaan lagi kan. Adara menatap datar Ares yang malah tersenyum manis. Dibalik senyum itu Adara dapat menebak banyak jebakan yang cowok itu rencanakan padanya. "Obatin ya, Sayang." Tuh kan!