"Eh, udah sadar. Jangan gerak dulu, nanti makin pusing." Omel gadis itu saat tau Ares ingin bangun dari tidurnya.
"Haus," cowok itu menatap sendu Adara disampingnya. "Mau minum," ujarnya.
Adara segera mengambil botol air minum di atas nakas yang sengaja dia beli tadi. Dengan telaten dia membantu Ares minum. "Kalo sakit jangan ke gue lagi lain kali. Untung lo gak mati, cuman pingsan tadi. Kalo lo mati gue gak mau ya rumah
gue digentayangi sama lo." Cerocos Adara.
"Jangan ngomel mulu ih, Ares itu sakit, pengen disayang!" Ujar cowok itu lalu memeluk erat Adara walau sedikit kesusahan.
Adara menegang ditempat. Ini beneran Ares kan yang ngomong tadi? Kok serasa beda?
Kalo beneran Ares kerasukan bakal dia rukiyah sekarang juga.
"Res, ini beneran elo kan?" Tanya Adara pelan.