"Ares Sebastian! Lo apa-apaan sih?!" Jerit Adara setelah beberapa detik mematung karena kaget.
Deg!
Belum sempat jantungnya kembali normal, Adara kembali dikagetkan dengan tingkah Ares yang tiba-tiba saja memeluknya dengan sangat erat.
"Jangan lirik laki-laki lain, jangan dekat sama spesies laki-laki manapun, jangan cuekin aku, gak boleh pergi tanpa sepengetahuan aku, harus ada disamping aku setiap saat, gak boleh pergi jauh-jauh!" Semua yang dikatakan Ares dia ucapkan dengan satu tarikan napas.
Perlahan Adara melepas pelukan erat Ares darinya. Dia menatap datar wajah tampan didepannya itu. Tangannyabterulur menyentuh dahi dan pelipis Ares,bmemastikan jika pria itu tidak sakit seperti dulu.
"Gua gak sakit, Dar. Gua cuman pengen lu bilang iya!" Ucap Ares sok tegas padahal Adara mendapati nada rengekan disana.
Mau tak mau, ikhlas tak ikhlas Adara pun mengangguk saja. Dia hanya mengikuti arus waktu yang penuh dengan kejutan yang woah nantinya.