Aldrich menatap sendu seorang gadis dari balik pintu ruang rawat inap, luka yang cukup parah didapatkan oleh gadisnya yang tak memiliki salah apapun. Derap langkah kaki memaksanya
memalingkan wajah dan mendapati dua orang cowok dengan tatapan dingin yang tertuju padanya.
Bugh!
"Udah gue bilang, jangan pernah deketin adek gue lagi, Bang!" Cowok berumur empat belas tahun itu langsung meninggalkan Aldrich setelah memberi
sebuah bogeman mentah yang memang pantas didapatkan pria itu.
Satu cowok lagi berjalan kearahnya, menatapnya dengan tatapan yang tak dapat diartikan. "Siapa lagi kali ini?"
Aldrich menatap adiknya, Ares yang meminta penjelasan dari sorot mata tajamnya. "Masih orang yang sama setahun yang lalu."
Mendengar ucapan Aldrich, kedua tangan Ares mengepal, ingatan yang tak dapat dia lupa dan luka yang belum sembuh dihatinya kembali terbuka.