"Kita emang belum kenal banget, tapi gue udah tebak lo itu orangnya kek apa dan bagaimana. Bukannya mau sombong yah kak, tapi gue ada pengalaman dikit buat tau perasaan seseorang itu kayak gimana." Adara tersenyum manis hingga kedua lesung pipinya terlihat dan itu semakin
manis dimata Ares.
"Adara jangan bilang-bilang ya kalau Ares manja ke Dara, Ares manjanya cuman ke Dara aja, enggak ke yang lain!" Adara mengangguk.
Dalam hati, Adara benar-benar tak habis pikir dengan tingkah kekanakan Ares, bahkan panggilan lo-gue berganti dengan nama.
"Dara janji, jangan bilang ke siapa-siapa ya?" Ulang Ares.
"Iya, Dara enggak bakal bilang ke siapa-siapa," ucap Adara pelan.
"Makasih," Ares tersenyum tipis kemudian menarik Adara masuk ke dalam pelukannya.
"Eeh, kak, lo ngapain?!" Adara panik saat tubuhnya sudah berada di dalam kungkungan tubuh besar Ares.
Ares semakin memeluk Adara dengan sangat erat, "Supaya Dara enggak kemana-mana. Temani Ares disini." sembari menenggelamkan wajahnya di
