"Hey, sayang kakak disini, ssttt.. tenang yah," Adara memeluk pelan tubuh ringkih Melvi agar luka bocah kecil itu tidak bertambah sakit karena perbuatannya.
Bocah laki-laki didekapan Adara mendongak dan matanya membola saat mengetahui siapa yang tengah memeluknya. "Kak Ara!"
"Yes boy, maaf tidak bisa melindungi mu kemarin," sesal Adara.
Satu persatu bulir bening jatuh dari mara sayu milik Melvian karena sangat merindukan sosok yang kini memeluknya dengan sangat erat.
"Jangan nangis okay, kakak gak akan kemana-mana, jadi berhenti nangis. Gantengnya entar ilang loh kalo nangis terus," goda Adara sambil menghapus bulir kecil yang berjatuhan di wajah Melvian.
"Jangan tinggalin Melvi lagi ya kak, Melvi sendiri sekarang. Semuanya jahat sama Melvi," lirihnya mengadu pada Adara.
Yup, bocah laki-laki yang ditolong Adara kemarin malam adalah Melvi yang sedang disiksa oleh dua orang dewasa yang habis ditangannya dalam hitungan menit saja.