"First give your reason boy!"
"Lo udah bunuh pacar gue!" Fine, Handi menyerah dan menjawab pertanyaan Ares.
Ares berdiri tegak, mengangkat satu alisnya keatas. "Pacar? Emangnya gue pernah bunuh pacar lo?" tanyanya lagi. Ares tentu tau kemana arah pembicaraan tetapi dia ingin terus memancing amarah cowok yang ada dihadapannya.
Mencintai gadis yang sudah menjajakan tubuhnya demi uang? Sungguh bodoh, batinnya.
"Lo udah bunuh Mela malam itu! Lo benar-benar psikopat!" maki Handi.
"Ooh, jadi namanya Mela? Cewek yang lo suka? Gue rasa spesies lonte kek dia pantas dihilangkan dari daftar manusia di bumi." Ares terkekeh diakhir kalimatnya.
"Gue rasa lo perlu bimbingan konseling dari gue gimana caranya bedain mana lonte sama yang bukan. Spesies kayak dia udah pantas mati karena ngerugiin orang lain. Jadi hama di manusia!" Ares
melanjutkan menggambar di tubuh Handi yang sempat tertunda.
"Aaakkhhh!" teriakan Handi lagi-lagi terdengar.