Chapter 104 - Ini Rindu

Vaya mendapat izin dari Dean untuk kerja di kafe. Ia menjelaskan panjang lebar mengapa harus bekerja disana. Alasan Vaya masuk akal, Dean

memperbolehkannya. Asal jangan terlalu malam pulangnya.

Sekarang, Vaya sedang beres-beres meja bersama Lavi sambil Lavi gibah tentang Dean. "Gila sih Vay, gak heran gue soalnya. Lo nya cantik, dianya pasti mau lah." Ucap Lavi.

"Lavi juga cantik kok, pasti Arjen mau sama Lavi." Ucap Vaya jahil.

"Idih Arjen! Dia tuh mentang-mentang anak kesayangan coach malah seenaknya banget. Kalo latihan tuh jarang, malesin deh." Ucap Lavi menggebu.

"Terusnya selain itu, dia kalo ngomong kek Nisa Sabyan. Cuma bisa ham hem ham hem doang kek gak ada kata-kata lain," ucap Lavi.

"Sebelas dua belas kek pacar lo, kalo ngomong ham hem ham hem." Tambahnya dan membuat Vaya terkekeh.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS