Chapter 92 - Keributan

Vaya berjalan menelusuri lorong sekolah. Matanya tertuju ke arah Altar yang merangkul Kayla disana. Kayla, ketua cheers sekolah. Mereka seperti pasangan romantis.

Vaya juga melihat lelaki itu sesekali mengecup rambut Kayla. Cemburu? Sangat. Ya, Altar tidak pernah melakukan hal ini kepada Vaya. Ia lebih sering membentak, membentur, dan lain hal

semacamnya.

Gadis itu masuk ke kelasnya. Keadaan kelas yang ramai, banyak yang bersosialisasi, sedangkan Vaya selalu menyendiri.

Kadang, gadis itu tersenyum getir. Apakah Vaya ditakdirkan selalu sendiri? Ya semenjak orang tuanya pergi meninggalkannya disaat umur 10 tahun, Vaya mulai hidup bersama Altar. Dulu,

Altar itu baik. Tidak seperti sekarang, bisa dikatakan ia jahat.

Jahat sekali.

Bagaimana dengan orang tua Altar? Mereka tidak pulang dari luar negeri, kurang lebih selama mereka SMP kelas 9. Mereka juga tidak menghadiri wisuda lulus SMP.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS